Iklim merupakan Pembuatan klasifikasi iklim yang didasarkan atas karakteristik yang sama dari unsur iklim yang menjadi dasar pembuatan iklim tersebut (seperti : suhu, curah hujan, dan kelembaban)
dengan kata lain, Klasifikasi Iklim dapat dikatakan sebagai usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan Latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki ke-khasan iklim.
Menurut :
- Barry dan Charley (2010) : klasifikasi iklim membahas hubungan antara iklim dengan vegetasi atau iklimdengan tanah selain hubungannya dengan manusia
- Koesmaryono dan Handoko (1988) : ada 3 hal yang terkait dengan sistem pengklasifikasian iklim : 1. Kebutuhan keilmuan, 2. Kebutuhan Pendidikan, 3. Kebutuhan
Berry dan Charley (1976)
1. Klasifikasi alam secara genetik
( aliran massa udara, zona-zona angin, perbedaan penerimaan radiasi matahari benua dan lautan )
2. Klasifikasi iklim secara empirik
( data-data pengamatan unsur iklim secara teratur )
1. Klasifikasi Iklim Secara Genetik
menghasilkan klasifikasi untuk wilayah yang luas namun tingkat ketelitiannya kurang dibandingkan dengan klasifikasi secara empirik yang lebih fokus pada kawasan atau daerah sempit.
2. Klasifikasi Iklim secara Empirik
didasarkan pada hasil pengamatan yang teratur terhadap unsur unsur iklim. Umumnya hasil klasifikasinya berupa daerag yang lebih sempit bila dibandingkan dengan klasifikasi iklim secara genetik namun lebih teliti.
- Dikelompokkan menjadi 2:
- Dihubungkan dengan vegetasi ( W.Koppen, Schmidt, Ferguson, Oldeman)
- Dihubungkan dengan neraca air dan energi (Thronhwaite)
________________________________________________________
1. Sistem Klasifikasi Iklim Koppen
- Didasarkan pada hubungan antara iklim (suhu dan hujan rata-rata) dengan pertumbuhannya
- Menurut Koppen : vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya
- Oleh karena itu, batas-batas klasifikasi iklim Koppen berkaitan dengan batas-batas penyebaran vegetasi
- Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang dan simbol tipe iklim yang menunjukkan sifat dan corak masing-masing tipe tanda, yang terdiri dari kombinasi huruf, yaitu :
- huruf pertama (huruf besar) : Tipe Utama
- huruf kedua (huruf kecil) : Pengaruh hujan
- huruf ketiga (huruf kecil) : Suhu Udara
- huruf keempat (huruf kecil) : sifat-sifat khusus
Menurut klasifikasi iklim koppen, secara umum apabila dalam perumusan telah sampai pada kombinasi dua hurud maka telah dianggap cukup untuk mencirikan iklim suatu daerah secara umum.
Pengaruh hujan digambarkan sebagai huruf kedua yang terdiri atas :
- f (selalu basah, hujan setiap bulan >60mm)
- s (bulan-bulan kering jatuh pada musim panas)
- S (Semi and (steppa atau padang rumput))
- w (bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter))
-W (and/padang pasir)
- m (khusus untuk kelompok tipe A: digunakan lambang m (monsoon) yang berarti musim kemaraunya pendek, tetapi curah hujan tahunan cukup tinggi sehingga tanah cukup lembab dengan vegetasi hujan hutan tropis)
- F (daerah tertutup es abadi)
Berdasarkan 2 kombinan huruf pertama, maka ada 12 tipe iklim menurut klasifikasi iklim Koppen :
1. Daerah iklim hujan tropik : Al, Aw dan Am
2. Daerah iklim kering : BS, BW
3. Daerah iklim Sedang berhujan : CF, Cs, dan Cw
4. Daerah iklim hujan dingin : Ew, EF
2. Sistem Klasifikasi Iklim Schmidt - Ferguson
- sistem klasifikasi ini sangat terkenal di Indonesia
- banyak digunakan dalam bidang kehidupan dan perkebunan
- Penentuan tipe iklim menurut klasifikasi ini hanya memperhatikan unsur iklim curah hujan (CH) dan memerlukan data hujan bulanan paling sedikit 10 tahun. Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah pada masing-masing bulan setiap tahunnya.
- Bulan Kering (BK) : bulan dengan hujan <60mm
- Bulan Lembab (BL) : bulan dengan curah hujan antara 60-100mm
- Bulan Basah (BB) : bulan dengan curah hujan >100mm
- Schmidt - Ferguson menentukan jumlah BK, BL dan BB tahun demi tahun selama periode pengamatan, kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. Penentuan tipe iklimnnya menggunakan nilai Q yaitu sebagai berikut :
3. Sistem Klasifikasi Iklim Oldeman
- klasifikasi ini tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia
- berguna dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia
- Oldeman telah membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim curah hujan
Kriteria Klasifikasi Iklim Oldeman
- Bulan Kering (BK) : bulan dengan curah hujan <100mm
- Bulan Lembab (BL) : bulan dengan curah hujan 100-200mm
- Bulan Basah (BB) : bulan dengan curah hujan >200mm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar