1. Sistem Klasifikasi Iklim Koppen
- Didasarkan pada hubungan antara iklim (suhu dan hujan rata-rata) dengan pertumbuhannya
- Menurut Koppen : vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya
- Oleh karena itu, batas-batas klasifikasi iklim Koppen berkaitan dengan batas-batas penyebaran vegetasi
- Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang dan simbol tipe iklim yang menunjukkan sifat dan corak masing-masing tipe tanda, yang terdiri dari kombinasi huruf, yaitu :
- huruf pertama (huruf besar) : Tipe Utama
- huruf kedua (huruf kecil) : Pengaruh hujan
- huruf ketiga (huruf kecil) : Suhu Udara
- huruf keempat (huruf kecil) : sifat-sifat khusus
Menurut klasifikasi iklim koppen, secara umum apabila dalam perumusan telah sampai pada kombinasi dua hurud maka telah dianggap cukup untuk mencirikan iklim suatu daerah secara umum.
Pengaruh hujan digambarkan sebagai huruf kedua yang terdiri atas :
- f (selalu basah, hujan setiap bulan >60mm)
- s (bulan-bulan kering jatuh pada musim panas)
- S (Semi and (steppa atau padang rumput))
- w (bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter))
-W (and/padang pasir)
- m (khusus untuk kelompok tipe A: digunakan lambang m (monsoon) yang berarti musim kemaraunya pendek, tetapi curah hujan tahunan cukup tinggi sehingga tanah cukup lembab dengan vegetasi hujan hutan tropis)
- F (daerah tertutup es abadi)
Berdasarkan 2 kombinan huruf pertama, maka ada 12 tipe iklim menurut klasifikasi iklim Koppen :
1. Daerah iklim hujan tropik : Al, Aw dan Am
2. Daerah iklim kering : BS, BW
3. Daerah iklim Sedang berhujan : CF, Cs, dan Cw
4. Daerah iklim hujan dingin : Ew, EF
2. Sistem Klasifikasi Iklim Schmidt - Ferguson
- sistem klasifikasi ini sangat terkenal di Indonesia
- banyak digunakan dalam bidang kehidupan dan perkebunan
- Penentuan tipe iklim menurut klasifikasi ini hanya memperhatikan unsur iklim curah hujan (CH) dan memerlukan data hujan bulanan paling sedikit 10 tahun. Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah pada masing-masing bulan setiap tahunnya.
- Bulan Kering (BK) : bulan dengan hujan <60mm
- Bulan Lembab (BL) : bulan dengan curah hujan antara 60-100mm
- Bulan Basah (BB) : bulan dengan curah hujan >100mm
- Schmidt - Ferguson menentukan jumlah BK, BL dan BB tahun demi tahun selama periode pengamatan, kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. Penentuan tipe iklimnnya menggunakan nilai Q yaitu sebagai berikut :
3. Sistem Klasifikasi Iklim Oldeman
- klasifikasi ini tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia
- berguna dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia
- Oldeman telah membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim curah hujan
Kriteria Klasifikasi Iklim Oldeman
- Bulan Kering (BK) : bulan dengan curah hujan <100mm
- Bulan Lembab (BL) : bulan dengan curah hujan 100-200mm
- Bulan Basah (BB) : bulan dengan curah hujan >200mm